Begitu hening suasana pagi ini,.tak terasa, keheningan yang kurasakan pagi ini adalah keheningan yang kedua puluh sembilan kalinya, aku lupa kapan persisnya memulai duduk termenung di atas atap yang terbuat dari sampah-sampah yang telah dirubah oleh tangan-tangan manusia ini.. ah..aku malas untuk mengingat hal tak seberapa penting ini..perlahan-lahan aku bosan juga termangu seperti burung yang sedang menunggu padi-padi menguning..mungkin lebih baik burung yang menunggu padi, yang sudah pasti akan menguning dan burung-burung pun beterbangan mencuri perhatian pak petani..sedang aku hanya menunggu tak jelas kapan hany menerima ku sebagai kekasih hatinya kembali..
"yoga...kok nglamun.?? mmmm..masih mikirin hany ya.." suara itu sudah sering kudengar, suaranya, nadanya,bahkan kata-katanya tak ada yang berubah sejak awal ia menyapaku..makanya ku malas membalasnya, karena balasanku juga akan sama seperti kemarin-kemari..
"egghh..enggak ko..lagi nungguin pagi aja.."ah..aku memang bukan orang yang pandai berkonsisten, padahal baru saja aku mengatakan malas untuk membalasnya..namun tetap saja lidahku ini meliuk-liuk mengeluarkan suara yang bagiku sudah terlalu sering kudengar.
"kau tak perlu membohongiku, aku tahu kau memikirkannya,.."
benar-benar menyebalkan, dia tahu persis apa yang aku pikirkan, tapi..kenapa dia bertanya setiap pagi..apa dia tidak bosan mengucapkan kalimat yang sama selama dua puluh sembilan kali..
"kalau kau tahu apa yang aku pikirkan, kenapa kau selalu bertanya sedang apa aku disini..apa tidak ada pertanyaan lain..yang mungkin akan aku jawab dengan senyum manis ku?" tanyaku dengan nada biasa saja.. "kau juga" "aku juga..maksudmu" "iyya..kau juga menjawab pertanyaanku dengan kata-kata itu, apa kau juga tak bosan.."
sejenak aku terdiam karena tidak tau harus menjawab apa..tapi bukan yoga kalau tak bisa menjawab..
"eeghh...aku.." "aku kenapa...yoga,,kenapa kau selalu dingin terhadapku,benarkah apa yang dikatan oleh hany tentangmu"
aku tersentak namun tak begitu kaget, aku juga tak berekspresi macam-macam..
"apa yang telah diceritakan hany padamu..apa dia bilang aku...aku.."
o..my god..kenapa aku tak kuasa meneruskan kata-kata ku, apa mungkin aku sedingin yang dibayangkan gadis kecilini..o..tidak, aku tidak dingin, aku cuma pria romantis yang masih perlu banyak belajar tentang arti romantis itu..
[bersambung]